MENGIDENTIFIKASI PERILAKU DAN KARAKTERISTIK AWAL SISWA

Hakikat Mengidentifikasi Perilaku dan Karakteristik Awal Siswa

Kegiatan menganalisis perilaku dan karakteristik awal siswa dalam pengembangan pembelajaran merupakan pendekatan yang menerima siswa apa adanya dan menyusun sistem pembelajaran atas dasar keadaan siswa tersebut.

Karena itu, kegiatan menganalisis perilaku dan karakteristik awal siswa merupakan proses untuk mengetahui perilaku yang dikuasai siswa sebelum mengikuti proses pembelajaran, bukan untuk menentukan perilaku prasyarat dalam rangka menyeleksi siswa sebelum mengikuti pelatihan. Konsekuensi dari digunakannya cara ini adalah: titik mulai suatu kegiatan pembelajaran tergantung kepada perilaku awal siswa.

Jadi, mengidentifikasi perilaku dan karakteristik awal siswa/peserta didik dan lingkungan adalah bertujuan untuk menentukan garis batas antara perilaku yang tidak perlu diajarkan dan perilaku yang harus diajarkan kepada siswa/peserta didik. Perilaku yang akan diajarkan ini kemudian dirumuskan dalam bentuk tujuan instruksional khusus atau TIK itu.

Karakteristik siswa merupakan salah satu variabel dari kondisi pengajaran.Variabel ini didefinisikan sebagai aspek-aspek atau kualitas perseorangan siswa. Aspek-aspek ini bisa berupa bakat, minat, sikap, motivasi belajar, gaya belajar, kemampuan berpikir dan kemampuan awal (hasil belajar) yang telah dimilikinya .

Karakteristik siswa akan amat berpengaruh dalam pemilihan strategi pengelolaan, yang berkaitan dengan bagaimana menata pengajaran, khususnya komponen-komponen strategi pengajaran, agar sesuai dengan karakteristik perseorangan siswa. 

Untuk melakukan kegiatan indentifikasi perilaku dan karakteristik awal si belajar, maka kita harus mengetahui sumber yang dapat memberikan informasi kepada pendesain instruksional yang antara lain adalah: 
1.Siswa, mahasiswa dan yang lainnya.
2.Orang yang mengetahui kondisi siswa seperti guru atau atasannya.
3.Pengelola program pendidikan yang biasa mengajarkan mata pelajaran.

Berawal dari informasi-informasi tersebut, maka tingkat kemampuan populasi sasar-an dalam perilaku-perilaku khusus yang diperoleh dari analisis instruksional, itu perlu di-identifikasi agar pengembang instruksional dapat menentukan mana perilaku khusus yang sudah dikuasai sibelajar untuk diajarkan. Dengan demikian pengembang instruksional dapat pula menentukan titik berangkat yang sesuai bagi si belajar yaitu: aspek-aspek analisis pada kegiatan identifikasi perilaku dan karakterisitk awal siswa.

Dalam hal ini ada empat aspek kepribadian si belajar yang tergolong pada kegiatan indentifikasi perilaku dan karakteristik awal si belajar, yaitu :
1.Kemampuan Dasar;
2.Latar belakang pengalaman;
3.Latar belakang sosial;
4.Perbedaan individual.
No comments:
Write komentar