APLIKASI HUKUM TERMODINAMIKA I PADA PESAWAT
TERBANG
Pesawat terbang yang lebih berat dari udara
diterbangkan pertama kali oleh Wright Bersaudara (Orville Wright dan Wilbur
Wright) dengan menggunakan pesawat rancangan sendiri yang dinamakan Flyer yang
diluncurkan pada tahun 1903 di Amerika Serikat. Selain Wright bersaudara,
tercatat beberapa penemu pesawat lain yang menemukan pesawat terbang antara
lain Samuel F Cody yang melakukan aksinya di lapangan Fanborough, Inggris tahun
1910. Setelah zaman Wright, pesawat terbang banyak mengalami modifikasi baik
dari rancang bangun, bentuk dan mesin pesawat untuk memenuhi kebutuhan
transportasi udara.
Prinsip
dasar dari cara pesawat terbang untuk mengudara sama untuk semua pesawat, baik
pesawat capung maupun pesawat super jumbo seperti Airbus A380.
Yang mempengaruhi pesawat untuk terbang adalah gaya – gaya
aerodinamis yang mengenainya yaitu, gaya angkat (lift), gaya hambat (drag),
gaya berat (grafitasi), dan gaya dorong (trust).
Gaya dorong pesawat kedepan didapat dari baling-baling yang
berputar pada ujung pesawat (lihat gambar). Sedangkan gaya hambat merupakan
pergesekan pesawat udara dengan angin. Karena pesawat udara mempunyai massa,
maka gaya grafitasi akan membawa pesawat kebawah, untuk itulah gaya angkat
diperlukan. Gaya angkat dihasilkan dari sayap pesawat udara.
Sayap pesawat udara ini yang memegang peranan kunci untuk
mengkat badan pesawat. Penampang sayap ini biasanya disebut “aerofoil” Selama
penerbangan udara mengalir ke atas dan bawah sayap. Udara yang megalir diatas
sayap lebih cepat dari udara yang mengalir dibawah sayap, sehingga tekanan
udara diatas pesawat lebih rendah.
Disaat
yang bersamaan udara dibawah sayap dibelokan kebawah, sehingga terjadi gaya
angkat (udara yang terdorong kebawah akan mendorong sayap keatas- gaya aksi
reaksi).
Gaya dorong terhadap sayap dan tekanan udara yang rendah diatas sayap inilah yang di butuhkan untuk pesawat terbang di udara.
Gaya dorong terhadap sayap dan tekanan udara yang rendah diatas sayap inilah yang di butuhkan untuk pesawat terbang di udara.
Terdapat
beberapa faktor yang menyebabkan pesawat dapat terbang, diantaranya :
-
Airfoil
Sebuah
pesawat memerlukan gaya angkat atau lift yang di butuhkan untuk terbang. Lift
dihasilkan oleh permukaan suatu sayap (wing) yang berbentuk airfoil.
Gaya
angkat terjadi karena adanya aliran udara yang melewati bagian atas dan bagian
bawah di sekitar airfoil. Pada saat terbang, aliran udara yang melewati bagian
atas airfoil akan memiliki kecepatan yang lebih besar daripada kecepatan aliran
udara yang melewati bagian bawah dari airfoil. Maka, pada permukaan bawah
airfoil akan memiliki tekanan yang lebih besar daripada permukaan di atas.
Perbedaan tekanan pada bagian atas dan bawah inilah yang menyebabkan terjadinya
gaya angkat atau lift pada sayap pesawat. Oleh karena tekanan berpindah dari daerah
yang bertekanan besar menuju ke daerah yang bertekanan kecil, maka tekanan pada
bagian bawah airfoil akan bergerak menuju bagian atas airfoil sehingga tercipta
gaya angkat pada sayap pesawat. Gaya angkat inilah yang membuat pesawat dapat
terbang dan melayang bebas di udara.
Untuk
bergerak ke depan (baik di darat maupun di udara), pesawat memerlukan daya
dorong yang di hasilkan oleh tenaga penggerak atau yang biasa di sebut dengan
mesin (engine). Daya dorong yang nantinya di hasilkan oleh engine ini biasa di
sebut dengan thrust.
Terdapat
beberapa jenis engine dari pesawat, diantaranya :
- Piston Engine
-Turbojet Engine
-Turboporop Engine
-Turbofan Engine
-Turboshaft Engine
No comments:
Write komentar