√ Alat ukur dalam perbengkelan las karbit

Alat ukur dalam perbengkelan las karbit

Dalam perbengkelan las karbit mutlak diperlukan alat-alat pengukuran, mulai dari besaran tekanan serta volume gas dan asetilin, hingga besaraan panjang, maupun besaran sudut benda kerja guna menunjang kualitas hasil kerja. Alat- alat ukur yang diperlukan adalah alat-alat ukur dalam perbengkelan kerja bangku pada umumnya, ditambah alat khusus untuk mengukur tekanan gas dan asetilin.

Seperangkat alat ukur merupakan seperangkat alat pertukangan yang digunakan untuk pengukuran pada proses pekerjaan logam sehingga pekerjaan dapat dihasilkan dan dikontrol dengan cermat. Peralatan ukur dirancang untuk mendapatkan hasil ukuran dari suatu benda yang sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan ukuran yang tepat. Peralatan ukur merupakan alat pokok bagi seorang tukang sehingga jika digunakan dengan cara yang tidak benar maka keuntungan yang seharusnya diperoleh dari hasil pengukuran tersebut akan hilang begitu saja dan bahkan dapat merugikan serangkaian proses kerja.
https://santikoaji.blogspot.com/2016/07/alat-ukur-dalam-perbengkelan-las-karbit.html
Alat ukur dalam perbengkelan
Untuk itu salah satu faktor penting untuk belajar menjadi seorang pekerja orang bidang logam adalah mengenal terlebih dahulu nama - nama peralatan ukur dan fungsinya serta dapat mengetahui dengan tepat dan benar penggunaannya. Beberapa peralatan ukur yang biasa dipergunakan bidang pekerjaan logam adalah sebagai berikut :

Regulator

Regulator berfungsi untuk mengukur tekanan volume gas di dalam tabung, serta untuk mengatur tekanan kerja gas yang dikeluarkan, sehingga tekanan gas yang dikeluaarkan stabil, menghasilkan nyala las yang konstan, sesuai dengan harapan pengelas.

Terdapat dua macam regulator dalam perbengkelan las karbit, yakni regulator asetilin, dan regulator oksigen.

1. Regulator Asetilin
Regulator asetilin adalah regulator untuk mengukur tekanan volume dan tekanan kerja dari gas asetilin. Adapun ciri-ciri regulator asetilin adalah sebagai berikut :
  1. Skala tekanan volume hingga 35 kg/cm2.
  2. Skala tekanan kerja hingga 3,5 jg/ cm2.
  3. Berwarna merah / kuning/ orange.
  4. Dilengkapi baut pengikat, dengan arah ulir ke kiri.


2.Regulator Oksigen
Regulator oksigen adalah regulator untuk mengukur tekanan volume dan tekanan kerja dari oksigen. Adapun ciri-ciri regulator oksigen adalah sebagai berikut :
  1. Skala tekanan volume hingga 350 kg/cm2.
  2. Skala tekanan kerja hingga 30 kg/ cm2.
  3. Berwarna biru /hitam / abu-abu.
  4. Dilengkapi baut pengikat, dengan arah ulir ke kanan.


Cara mengatur tekanan kerja dengan regulator
Tekanan kerja adalah tekanan yang dibutuhkan pada waktu melakukan pengelasan. Cara pengaturannya dengan menggunakan regulator ialah :
  1. Kran pada tabung dibuka hinga memungkinkan gas keluar.
  2. Kran pengatur pada regulator diputar ke kanan (arah buka) hingga jarum penunjuk tekanan kerja menunjukkan tekanan sesuai keperluan.
  3. Tekanan kerja diatur dengan keadaan kran pembakar terbuka, sebab bila tekanan kerja diatur ketika kran pembakar tertutup maka pada saat memulai pengelasan tekanan kerja akan turun.

MISTAR UKUR

https://santikoaji.blogspot.com/2016/07/alat-ukur-dalam-perbengkelan-las-karbit.html
Macam macam alat ukur bengkel
Mistar ukur merupakan alat ukur yang sederhana yang dapat dipergunakan intuk mmperkirakan objek ukur. Kecermatan alat ukur ini hanyalah 0,5 mm. Yang termasuk ke dalam macam-macam mistar ukur ini ialah :
  1. Mistar baja, yang ada kalanya diberi kait pada ujungnya.
  2. Mistar lipat, yang biasanya terbuat dari bahan aluminium, baja, atau bahkan kayu. Dibandingkan dengan mistar biasa, hasil pengukurannya tidaklah lebh baik karena kemunginan adanya keausan pada engselnya, atau ketidaklurusan sewaktu mengukur.
  3. Mistar / meteran gulung, yang biasanya dibut dari pelat baja tipis, atau dari serat kain.

Mistar geser / Jangka sorong

Sering juga disebut dengan mistar ingsut, jangka geser, jangka sorong atau jangka ingsut.

Jangka geser nonius ( Vernier Caliper )
Pada umumnya mistar geser dapat bagian luar, bagian dalam, mupun untuk mengukur kedalaman. Namun ada mistar geser yang hanya dapat mengukur bagian luar dan bagian dalam saja.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan mistar geser :
  1. Rahang ukur gerak ( peluncur ) harus dapat meluncur pada batang ukur dengan baik tanpa goyang.
  2. Sebelum mengukur, periksa dahulu kedudukan nol serta kesejajaran dari kedua permukaan rahang.
  3. Ketegaklurusan alat ukur dengan benda ukur harus diperhatikan agar tidak terjadi kesalahan dalam pengukuran.
  4. Besarnya tekanan pada waktu mengukur harus diperhatukan. Tekanan yang terlalu kuat akan menyebabkan kemungkinan terjadinya pembengkokan rahang ukur, lidah / tanduk ukur, maupun ekornya.
  5. Untuk menghindari kesalahan paralaks pembacaan harus tegaklurus terhadap skala alat ukur.
  6. Jangan menggunakan mistar geser untuk keperluan lain selain mengukur, seperti mencongkel, memukul, maupun menggores benda kerja.
  7. Penyimpanan mistar geser jangan saling bertumpuk dengan alat kerja yang lain.


Mistar Geser Jam (Dial Caliper )
Mistar geser jam adalah mistar geser yang dilengkapi dengan jam ukur. Jam ukur ini berfungsi sebagai pengganti skala nonius. Melalui roda gigi pada poros jam ukur dan gigi batang pada mistar, gerak lurus diubah menjadi gerak putar pada jarum jam.

Mistar Geser Ketinggian (Height Gauge)

Alat ukur ini berfungsi untuk mengukur ketinggian. Dalam penggunaannya mistar geser ketinggian ini memerlukan alat bantu, yaitu meja rata. Mistar geser ketinggian ini dilengkapi dengan rahang ukur yang dapat bergerak relativ terhadap batang berskala yang tegak lurus dengan landasannya. Penunjuk dari alat ukur ini dapatmenggunakan nonius dengan skala utama pada batang tegak, juga dapat menggunakan jarum jam. Namun kebanyakan mistar geser yang ada saat ini telah menggunakan penunjuk digital.

Dengan bantuan peralatan lain yang dipasang pada peluncur, mistar geser ketinggian ini dapat berfungsi untuk berbagai macam keperluan, antara lain :
  1. Mengukur ketinggian. Harga dari pengukuran ketiggian ini dapat dibaca pada skala utama dan nonius yang berada pada peluncur, yang bergerak vertikal relativ terhadap bidang datar, yang dapat berupa meja rata, atau terhadap permukaan yang lain sehingga hasil ukur dapat diketahui.
  2. Untuk menggores. Ujung dari rahang ukur biasanya runcing serta dibuat karbida atau logam keras, sehingga dapat digunakan sebagai penggores pada ketinggian tertentu.
  3. Sebagai pembanding. Rahang ukur dapat diganti dengan jam ukur (dial comparator) sehingga dapat membaca selisih pengukuran ketinggian dari dua permukaan yang hampir sama. Pada pengukuran ini diperlukan alat ukur standar.
  4. Alat ukur kemiringan. Pada pelunucnya dapat dipasangkan busur derajat universal, sehingga dapat membaca kemiringan relativ suatu permukaan terhadap bidang datar / meja  rata.

Busur Baja (Steel Engineer Protractor)

https://santikoaji.blogspot.com/2016/07/alat-ukur-dalam-perbengkelan-las-karbit.html
Kumpulan alat ukur bengkel
Busur baja merupakan alat ukur sudut langsung dengan kecermatan sampai satu derajat. Oleh sebab itu hanya dipergunakan untuk mamperkirakan harga sudut secara kasar. Alat ini berupa suatu tembereng setengah lingkaran dari pelat baja dengan pembagian skala dalam satu derajat pada tepi lingkaran.
Satu pelat baja yang berengselkan pada titik pusat lingkaran, dapat berputar, sehingga bagian yang runcing berfungsi sebagai garis indeks untuk pembacaan skala yang merupakan harga sudut antara dasar tembereng dengan salah satu sisi pelat yang panjang. Jika sudut antara benda ukur terlalu kecil, sudut terpancung, atau karena dasar tembereng tidak cukup lebar, maka diperlukan bantuan suatu penyiku.

Penyiku

Alat ini terbuat dari bahan baja cor dan baja tipis dengan konstruksi menbentuk sudut tetap 90o. Alat ini berfungsi sebagai pembanding sudut siku benda kerja, dapat pula untuk memeriksa kerataan benda kerja.

Jangka

Alat ukur ini termasuk alat ukur yang sangat sederhana, sebab untuk menentukan nilai dari ukurannya harus menggunakan pembanding alat ukur lainnya, seperti mistar geser, mistar baja, dll.
Dalam pengukuran mengunakan jangka ini membutuhkan perasaan karena jangka adalah sebagai alat ukur pemindah. Ketelitian yang dicapai hanyalah 1/10 mm.
  1. Jangka ini dapat dibedakan menjadi :
  2. Jangka kaki untuk mengukur besarnya lubang.
  3. Jangka bengkok untuk mengukur besarnya benda kerja.
  4. Jangka tusuk, yang termasuk subagai alat melukis.

Dan jangka-jangka ini masih dibedakan lagi, antara lain; jangka yang memakai mur penyetel, dan jangka yang tidak memakai mur penyetel. Selain itu masih ada lagi yang dikombinasikan antara jangka bengkok dengan jangka kaki, bahkan dilengkapi dengan skala untuk mengukur garis tengah / besar benda kerja.

No comments:
Write komentar