Karakteristik Ideal
Pendidik dan
peserta didik adalah dua komponen yang saling terkait. Pendidik bertugas
menyelenggarakan kegiatan belajar, melatih, mengembangkan dan memberikan
pelayanan teknis. Sedangkan peserta didik menerima didikan, latihan dan layanan
teknis kependidikan dari pendidikanya. Untuk mencapai suatu keberhasilan dalam
pendidikan ataupun pelatihan, diperlukan kerjasama antara pendidik dan peserta
didik, sebab walau bagaimanapun pendidik berusaha menanamkan
pengaruhnya kepada peserta didik, apabila tidak ada kesediaan dan kesiapan dari
peserta didik sendiri untuk mencapai tujuan, maka pendidikan sulit untuk
berhasil.
Dalam pendidikan
dan pelatihan, pendidik memegang peran sentral, baik ia sebagai murabbiy apalagi berfungsi sebagai muaddib. Pendidik dalam ajaran
Islam berada pada posisi strategis yang dapat apresiasi dari Nabi SAW. Pendidik
adalah spiritual father (bapak rohani), bagi peserta didik karena ia
memberikan santapan jiwa dengan ilmu, membina akhlak mulia, dan meluruskan
perilakunya yang buruk.
Mengingat
signifikannya keberadaan pendidik, maka menurut perspektif Pendidikan Islam,
seorang pendidik itu mesti memiliki karakteristik ideal. Dalam mengungkap
sifat-sifat ideal yang mesti dimiliki oleh pendidik, cukup mengacu pada sebuah sumber data primer yaitu, Ta’alîm al- Muta’alim seperti yang telah dirumuskan oleh ‘Abd. Al-Rahman
al-Nahlãwiy,secara umum sebagai berikut;
Pertama, pendidik hendaklah ikhlas dalam melaksanakan tugas, keikhlasan seorang
pedidik dalam melaksanakan tugasnya merupakan sarana yang paling ampuh untuk
kesuksesan peserta didiknya dalam pembelajaran dan pelatihan ( mendidik dengan hati ).
Kedua, pendidik
harus memiliki sifat penyabar dalam menghadapi berbagai macam problema dalam
pendidikan dan pelatihan,mengajar dan melatih orang lain karena mencari ridha
Allah. Maka dengan berbagai cara ia berupaya membimbing dan melatih peserta
didiknya.
Ketiga, Pendidik
harus memiliki sifat shiddiq, bersifat benar, suka kebenaran, memperjuangkan kebenaran, dan tetap
dalam kebenaran ( tidak
mencari-cari pembenaran).
Keempat, pendidik harus suci dan bersih, bersih jiwa dan
bersih hatinya. dan menjaga diri dari perbuatan dosa, suci jiwanya dengan
membebaskan diri dari perilaku sombong, riya, dengki, permusuhan, dan sifat
tercela yang lainnya.
Kelima, pendidik
harus memiliki sikap murah hati, bersifat penyantun terhadap murid-muridnya,
mampu mengendalikan dirinya dari bersikap marah, bersikap lapang dada dan
mengetahui perbedaan individualitas dari peserta didiknya;
Keenam, karena
tugas yang diemban seorang pendidik ataupun pelatih sangat menentukan
keberhasilan didikan dan latihan, eksistensinya bukan sebatas melakukan proses
transformasi pengetahuan dan keterampilan, akan tetapi membentuk
karakter peserta didik sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam, maka pendidik
ataupun pelatih itu harus memiliki kepribadian karimah.
Sedangkan karakteristik peseta didik secara ideal (perspektif
Pendidikan Islam ), dapat dirujuk kepada pendapat Buya HAMKA seperti yang dirumuskan Samsul Nizar
berikut ini :
Memiliki akhlak mulia; (2) Selalu berupaya mengembangkan ilmu yang sudah
dimiliki; (3) Sabar dan tabah dalam menuntut ilmu;(4) Mengamalkan ilmu
pengetahuan agar beroleh keberkatan;(5) Dapat mengendalakikan diri,
membersihkan hati dan tidak merasa sombong;(6) Selalu merendahkan diri di
hadapan pendidiknya dan santun kepada mereka; dan (7).Berbakti kepada orang
tua.
No comments:
Write komentar