Hakikat pendidikan
Hakikat pendidikan itu dapat dikategorisasikan dalam dua pendapat yaitu: pendekatan epistemologis dan pendekatan ontologi atau metafisik. Kedua pendekatan tersebut tentunyadapat melahirkan jawaban yang berbeda-beda mengenai apakah hakikat pendidikan itu. Didalam pendidikan epistemologis yang menjadi masalah adalah akar atau kerangka ilmu pendidikan sebagai ilmu. Pendekatan tersebut mencari makna pendidikan sebagai ilmu yaitumempunyai objek yang akan merupakan dasar analisis yang akan membangun ilmu pengetahuan yang disebut ilmu pendidikan. Dari sudut pandang pendidikan dilihat sebagaisesuatu proses yang interen dalam konsep manusia. Artinya manusia hanya dapatdimanusiakan melalui proses pendidikan Dengan demikian hakikat pendidikan adalah sangat ditentukan oleh nilai-nilai, motivasi dan tujuan dari pendidikan itu sendiri.Hakikat pendidikan |
Menurut Pandangan Mono Disipliner
Dalam rangka menjawab pertanyaan apa hakekat pendidikan itu, sementara ahli hanya berorientasi kepada salah satu (mono) disiplin ilmu tertentu saja.
Mereka itu antara lain adalah:
Pandangan Sosiologi
Menurut pandangan ini pendidikan hendaknya dilihat sebagai aspek sosial. Oleh karena itu pendidikan dirumuskan sebagai: usaha (proses) pewarisan sosial dari generasi ke generasi
Menurut Pandangan Antropologi (budaya)
Pandangan ini melihat pendidikan dari segi budaya. Oleh karena itu pendidikan dirumuskan sebagai: usaha pemindahan nilai-nilai budaya ke generasi berikutnya. Inti kebudayaan disimpulkan adalah bermacam-macam pengetahuan. Hal ini sering dikenal sebagai proses cultur overdrach. Pandangan ini sejalan dengan pandangan aliran Essensialisme
Menurut Pandangan Psikologi
Berbeda dengan kedua pandangan terdahulu, pandangan ini banyak cabang-cabangnya, sebanyak aliran jiwa yang ada, misalnya behaviorisme, individualisme (ilmu jiwa, individual), psiko analitik dan lain-lainnya.Jika orientasinya kepada behaviorisme, maka aspek tingkah laku (behavior) yang di pentingkan.Jika orientasinya ilmu jiwa individual, maka aspek pribadi utuh yang diutamakan.
Pandangan dari Sudut Ekonomi
Pandangan ini melihat pendidikan sebagai usaha penanaman modal insane (humanivensment)
Menurut Pandangan Politik
Pandangan dari sudut politik, pendidikan diartikan sebagai usaha pembinaan kader bangsa, cinta bangsa
Menurut Pandangan Filosofis
Menurut pandangan filosofis tentang hakikat manusia (antropologi filsafat) terhadap hakikat manusia terdapat banyak sekali pandangan-pandangan yang satu dengan yang lain saling berbeda:
a) Manusia sebagai homo religious (makhluk beragama), maka hakekat pendidikan berarti: mengembangkan kesadaran beragam melalui pendidikan agama
b) Manusia sebagai Homo sapiens (makhluk rasional/berpikir), maka hakekat pendidikan ialah mengembangkan kemampuan berpikir anak/subjek didik, melalui pendidikan intelektual (kognitif)
c) Manusia sebagai homo economicus makhluk ekonomis/kesadaran ekonomi, maka hakikat pendidikan adalah: membimbing anak hingga dpat bertindak sesuai prinsip-prinsip ekonomi.
d) Manusia sebagai homo fiber (makhluk berpiranti), maka hakikat pendidikan adalah: mengembangkan dan melatih berbagai macam keterampilan
e) Manusia sebagai homo etis (makhluk susila), hakikat pendidikan ialah:menanamkan norma-norma kesusilaan dan mampu berbuat susila.
f) Manusia sebagai homo socius (makhluk sosial), hakikat pendidikan adalah proses sosialisasi atau mempersiapkan hidup di masyarakat.
g) Manusia sebagai homo mono dualis (makhluk dwi tunggal), yaitu jasmani dan rohani hakikat pendidikan berarti: mengembangkan kedua aspek tersebut sebagai kesatuan.
h) Manusia sebagai makhluk homo mono pluralis (makhluk seutuhnya dari macam-macam segi), maka hakikat pendidikan berarti: mengmbangkan semua sisi kepribadiannya (individu, sosial, agama, kecerdasan, ketrampilan, dan seterusnya)
No comments:
Write komentar