√ Pembuatan Oksigen Dan Pembuatan Asetelin




Pembuatan Oksigen
Secara teknis, oksigen di dapat dari udara yang dicairkan. Kemudian dengan cara elektrolisa, campuran udara cair dan air dipisahkan oleh oksigen. Masalah yang sulit adalah antara Nitrogen dan Oksigen . 

Nitrogen titik didihnya lebih besar, dan titik didih kedua gas tersebut hanya berbeda 13 0C saja. (Oksigen = -183 0C dan Nitrogen = -196 0C),  sehingga perlu pemurnian oksigen  dilaksanakan secara berulang-ulang. Kemurnian yang dapat dicapai sampai 99,5 % dan kemudian dimanfaatkan dalam tangki-tangki baja dengan tekanan kerja antara    15-30 atm. 

Keuntungan pemakaian oksigen adalah keadaan oksigen yang cukup cair tersebut, dapat dipertahankan  pada tangki penyimpan dan mudah  pada saat pengangkutan. Pada saat dibutuhkan dengan menggunakan alat  (Gasificator), oksigen cair dijadikan oksigen gas, dengan tekanan yang besar  kemudian oksigen gas tersebut disimpan pada botol-botol baja. 

Tekanan pada botol-botol baja dibagi berdasarkan kelas. Kelas medium tekanannya sampai 15 atm dan kelas tekanan tinggi sampai dengan 165 a atm.

Oxygen Quality Control
Untuk mengetahui kemurnian oksigen, dipakai alat Oxygen Purity Test Ap Apparatus, pada  prinsipnya adalah mereaksikan oksigen dengan larutan ammonia (NH4OH) + CU CL2 , sisa yang tidak terlarut adalah nitrogen dan argon.

Pembuatan Asetilin
Secara komersial (C2H2) untuk industri las karbit, diperoleh dengan mereaksikan  kalsium karbid dengan air.  Jadi asitelin adalah gas hidro karbon yang diperoleh dari unsur-unsur kapur, karbon dan air dengan reaksi sebagai berikut :   Ca O + 3 Ca C2 + Co 108 + k .kal/g.mole (jadi pembakaran kapur dengan karbon tanpa  udara). 

Asetilin tidak berbau dan tidak berwarna, sedangkan dalam perdagangan ada bau khusus karena ada kotoran belerang dan phosphor. Asetilin murni mudah meledak karena faktor-faktor tekanan dan temperature. Tetapi faktor-faktor lain yang  mempengaruhi expobility dari asetilin adalah adanya kotoran-kotoran, katalisator, kelembaban, sumber-sumber penyalaan, ukuran dan bentuk tangki.

Karena alasan-alasan tersebut di atas, pada asetilin generator dibatasi, tekanan asetilin maksimum 5 atm. Karena asetilin di atas tekanan 2 atm dapat meledak. Untuk mengatasinya jika asetilin disimpan di dalam botol bertekanan lebih besar dari 2 atm, harus  dilarutkan  pada aseton cair.

Caranya adalah melapisi dinding dalam botol pen yimpanan dengan asbes ferrous  dan dicelupkan dengan acetone cair.  
2 comments:
Write komentar
  1. Apakah asetelin yang berada dalam tabung itu berbentuk gas atau cair?
    Mohon direspon

    ReplyDelete
  2. Apakah asetelin didalam tabung berbentuk gas atau cair?

    ReplyDelete