√ Behaviorisme dan PLS

Teori Behavioristik merupakan salah satu teori belajar yang sangat terkenal dan banyak memberi manfaat  bagi dunia pendidikan. Menurut Thorndike dalam Sugiharto, dkk (2012: 91). Pandangan behavioristik mengakui pentingnya masukan atau input yang berupa stimulus dan keluaran atau output yang berupa respons. Sedangkan apa yang terjadi di antara stimulus dan respons dianggap tidak penting diperhatikan sebab tidak bisa diamati dan diukur. Yang bisa diamati dan diukur hanyalah stimulus dan respons.

Ciri - ciri Teori Behavioristik adalah mengutamakan unsur-unsur dan bagian kecil, bersifat mekanistis, menekankan peranan lingkungan, mementingkan pembentukan reaksi atau respon, menekankan pentingnya latihan, mementingkan mekanisme hasil belajar, mementingkan peranan kemampuan dan hasil belajar yang diperoleh adalah munculnya perilaku yang diinginkan. Pada teori belajar ini sering disebut S-R psikologis artinya bahwa tingkah laku manusia dikendalikan oleh ganjaran atau reward dan penguatan atau reinforcement dari lingkungan. Dengan demikian dalam tingkah laku belajar terdapat jalinan yang erat antara reaksi-reaksi behavioral dengan stimulusnya. Guru yang menganut pandangan ini berpendapat bahwa tingkah laku siswa merupakan reaksi terhadap lingkungan dan tingkah laku  adalah hasil belajar.

Belajar

Belajar merupakan peristiwa tebentuknya asosiasi-asosiasi antara peristiwa-peristiwa yang disebut stimulus (s) dan respon (r). Sedangkan belajar menurut psikologi behavioristik adalah suatu kontrol instrumen yang berasal dari lingkungan (Siregar, 2010: 25). Beberapa ilmuwan yang termasuk pendidri sekaligus penganut teori ini adalah Thorndike, Watson, Hull, Guthrie, Skinner.Teori  ini  beranggapan  bahwa  yang  dinamakan  belajar  adalah  perubahan tingkah   laku.
Seseorang dikatakan telah belajar sesuatu jika yang bersangkutan dapat menunjukkan perubahan tingkah laku tertentu.misalnya :
  1. Guru hendaknya paham tentang jenis stimulus apa yang tepat untuk diberikan kepada siswa.
  2. Guru juga mengerti tentang jenis respons apa yang akan muncul pada diri siswa.
  3. Untuk mengetahui apakah respons yang ditunjukkan siswa ini benar-benar sesuai dengan apa yang diharapkan, maka guru harus mampu :

  • Menetapkan bahwa respons itu dapat diamati (observable)
  • Respons yang ditunjukkan oleh siswa dapat pula diukur (measurable)c.  Respons yang diperlihatkan siswa hendaknya dapat dinyatakan secara eksplisit atau jelas kebermaknaannya.

Pendidikan

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara, begitu definisi pendidikan yang terkandung dalam ketentuan umum di Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas). Untuk mencapai tujuan berdirinya Negara Indonesia yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, instrument yang digunakan adalah pendidikan. Pendidikan yang berkualitas akan melahirkan manusia-manusia cerdas, kemudian akan menjadi agen perubahan untuk kehidupan berbangsa yang lebih baik. Paolo Freire seorang tokoh pendidikan menyatakan ada dua pandangan dunia yang mempersepsikan manusia dalam dunia pendidikan. Pandangan pertama melihat manusia sebagai objek, yang dapat dibentuk dan disesuaikan. Pandangan lainnya melihat manusia sebagai subyek, mahluk yang bebas dan mampu melampaui dunianya.

Pendidikan Luar Sekolah

Pendidikan luar sekolah adalah semua bentuk pembelajaran di luar sistem persekolahan yang diorganisasi, disengaja, direncana untuk membantu masyarakat memperoleh pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperlukan untuk memperbaiki kehidupannya.

Layanan pendidikan luar sekolah terbagi menjadi 3 program berikut, yaitu pengembangan masyarakat (developmental), program kelembagaan (institutional), program penerangan atau informasional (informational). Layanan pendidikan luar sekolah dalam konteks informasional bertujuan agar terjadi pertukaran informasi antar kelompok masyarakat. Informasi adalah adalah pesan (ucapan atau ekspresi) . Informasi bisa di katakan sebagai pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi. Namun, istilah ini memiliki banyak arti bergantung pada konteksnya, dan secara umum berhubungan erat dengan konsep seperti pengetahuan, persepsi, stimulus, komunikasi, kebenaran, representasi, dan rangsangan mental.

Pendidikan keluarga

Pengertian dari pendidikan keluarga adalah proses transformasi prilaku dan sikap di dalam kelompok atau unit sosial terkecil dalam masyarakat. Sebab keluarga merupakan lingkungan yang pertama dan utama dalam menanamkan norma dan mengembangkan berbagai kebiasaan dan prilaku yang penting bagi kehidupan pribadi, keluarga dan masyarakat.

Fungsi pendidikan dalam keluarga tak terlepas dari peranan ayah dan ibu yang memiliki beberapa turunan fungsi yang bersifat kultur (pendidikan budaya) untuk mempartahankan budaya dan adat keluarga, bersifat religi (pendidikan agama) agar kehidupan dalam keluarga berjalan dengan baik, sejahtera , tentram dan terarah. Selain itu, bersifat ekonomis (pendidikan ekonomi) sehingga tidak tercipta krisis keuangan keluarga, bersifat sosialisasi (pendidikan sosial) agar menciptakan suasana yang kondusif baik secara internal maupun eksternal, bersifat protektif (pendidikan proteksi) untuk melindungi wahana keluarga dari pengaruh apapun atau faktor apapun yang  merugikan bagi keluarga dan lainya.

Beberapa hal yang memegang peranan penting keluarga sebagai fungsi pendidikan dalam membentuk pandangan hidup seseorang meliputi pendidikan berupa pembinaan akidah dan akhlak, keilmuan dan atau intelektual dan kreativitas yang mereka miliki serta kehidupan pribadi dan sosial.

Behaviorisme dan PLS

Pendidikan dalam keluarga adalah pendidikan yang pertama kali didapatkan oleh seorang anak ketika dia dilahirkan keatas dunia bahkan semenjak dalam kandungan. Seorang anak akan mencontoh apa saja yang diperbuat oleh orang – orang sekelilingnya. Terlebih – lebih pengaruh lingkungan keluarga yang diberikan oleh orang – orang terdekat. Semisal ayah, ibu, kakek, nenek dan famili dekat lainnya.

Pandangan behaviorisme menjelaskan bahwa tingkah laku ( behavior )  manusia ditentukan oleh pengararuh lingkungan yang dialami oleh individu yang bersangkutan. Lingkungan adalah penentu tunggal dari tingkah laku manusia. Jika ingin merubah tingkah laku manusia, perlu persiapan kondisi lingkungan yang mendukung kearah perubahan itu.

Pendidikan yang didapatkan oleh seorang anak dalam keluarga (pendidikan nonformal) dalam istilah Pendidikan Luar Sekolahya. Jika kita menginginkan seorang anak yang berkepribadian baik maka tempatkanlah anak dalam lingkungan yang kondusif, disini dituntut peranan Ayah dan Ibu serta peranan anggota keluarga lainnya.

Proses belajar pada dunia pendidikan dianggap sebagai transfer of knowledge, beranggapan bahwa peserta didik adalah botol kosong yang dapat diisi sesuai dengan kehendak pendidik. Pendidik dan anak didik  terlihat seperti relasi antara penguasa dan yang dikuasai.  Paradigma ini lebih dipengaruhi oleh teori behaviorisme. Behaviorisme memandang pengetahuan sebagai suatu yang eksternal dan proses belajar sebagai kegiatan internalisasi pengetahuan. Hasil dari proses belajar  teori ini adalah perubahan tingkah laku, layaknya mesin yang dimasukkan program kemudian program itu berjalan sebagaimana program yang telah dibuat tersebut.

REFERENSI
Budiningsih, C. Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta
Burhanuddin, dkk. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran, Yogyakarta An-Ruzz Media
Barnadib, Imam, 1988, Kearah Prospektif baru Pendidikan, Jakarta,Dep Dik Bud. Ditjen P.T. P2LPTK.
Jalaluddin Rahmat. Psikologi Komunikasi. Bandung : Rosda Karya

Demikian tulisan tentang behaviorisme dan Pendidikan Luar Sekolah (PLS) dalam blog ini. Semoga dapat bermanfaat sebagai referensi dan sebagainya. Bagi sahabat - sahabat sekalian jika ada kritik dan saran silahkan tulis pada kolom komentar yang terdapat pada bagian bawah blog ini. Karena blog Santika Aji masih dalam tahap pengembangan, kritik dan saran sahabat sekalian sangat berarti bagi perkembangan blog ini.
Terima kasih.
No comments:
Write komentar