Peranan guru dalam
pengembangan kurikulum
Dari segi pengelolaannya, pengembangan kurikulum dibedakan
antara sifat yang bersifat sentralisasi,
dan desentralisasi.
Pembagian
kategori ini tentu saja memberi pengaruh signifikan terhadap pengembangan
kurikulum.Tujuan utama pengembangan kurikulum adalah untuk menciptakan
persatuan dan kesatuan bangsa serta memberikan standar penguasaan yag sama bagi
seluruh wilayah.Latar belakang pengembangan kurikulum menurut Dr. Nana Saodih yaitu:
1. Karena
wilayah Indonesia yang luas, yang terbentuk atas pulau-pulau yan letaknya
berjauhan.
2. Kondisi
dan karakteristik daerah yang berbeda-beda yakni ada yang sangat maju, ada yang
terbelakang, ada yang kaya, ada yang miskin, ada daerah yang tertutup, ada
daerah yang terbuka.
3. Perkembangan
dan kemampuan sekolah yang berbeda-beda juga, ada sekolah yang mapan, mampu
berdiri sendiri, dan melakukan pengembangan sendiri karena memiliki personalia,
manajemen, dan fasilitas yang mapan, dan juga sekolah lain yang kondisinya
memprihatinkan segalanya masih berada pada tingkat darurat.
4. Kelompok
tertentu dalam masyarakat yang menggunakan sekolah sebagai media untuk mencapai
tujuan tertentu mereka.
2.4.1. Sentralisasi
Dalam kurikulum sentralisasi,
tugas guru adalah menyusun dan merumuskan tujuan yang tepat,menyusun bahan
pelajaran
yang sesuai minat siswa, memiliki
metode belajar yang bervariasi, dan menyusun program dan alat evaluasi untuk memudahkan guru dalam
implementasinya. Walaupun
kurikulum sudah terstruktur tetapi
guru masih mempunyai tugas dalam penyesuaian-penyesuaian agar pembelajaran efektif.
2.4.2. desentralisasi
Kurikulum ini disusun oleh sekolah atau sekelompok sekolah
dalam suatu wilayah.Pengembangan kurikulum seperti ini didasarkan
karakteristik, kebutuhan, dan perkembangan daerah tersebut serta kemampuan
sekolahnya. Kelebihan kurikulum semacam ini adalah:
v Kurikulum
sesuai dengan perkembangan masyarakat setempat dan kemampuaan sekolah.
v Disusun
guru-gurunya sendiri sehingga mempermudah pelaksanaannya.
v Ada
motivasi kepada sekolah untuk menciptakan kurikulum sebaik-baiknya sehingga
terjadi kompetisi yang baik.
Sedangkan kelemahannya
adalah:
v Tidak
adanya keseragaman untuk situasi yang membutuhkan keseragaman nasional.
v Standar
penilaian sekolah yang tidak sama sehingga sukar dibandingkan kemajuannya.
v Ada
kesulitan teknis jika terjadi perpindahan siswa.
v Sukar
untuk mengadakan pengelolaan dan penilaian secara nasional.
Belum semua sekolah siap menyusun dan mengembangkan kurikulum sendiri.
nb : untuk melihat lanjutan artikel, silahkan klik "category" pada kolom dikanan, lalu pilih "guru" akan ada artikel lengkap yang telah kami pecah menjadi beberapa laman blog
Belum semua sekolah siap menyusun dan mengembangkan kurikulum sendiri.
nb : untuk melihat lanjutan artikel, silahkan klik "category" pada kolom dikanan, lalu pilih "guru" akan ada artikel lengkap yang telah kami pecah menjadi beberapa laman blog
No comments:
Write komentar